Kerusakan Lingkungan Meluas, Pemerintah Diminta Tegas, Rakyat Tidak Akan Diam Lagi!!!


Parigi Moutong, 24 Juni 2025 – Tambang Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Kayuboko kembali aktif meskipun sudah mendapat teguran resmi dari Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dan aparat penegak hukum. Ironisnya, alih-alih berhenti, aktivitas tersebut kini justru kian masif dan terang-terangan. Aktivitas tambang ilegal yang terus beroperasi secara sembunyi-sembunyi namun brutal telah menyebabkan:

- Limbah PETI mengalir liar, mencemari Sungai Air Panas-Olaya.

- Pendangkalan sungai parah, memicu potensi banjir dan merusak irigasi.

- Puluhan hektare sawah gagal panen akibat air irigasi yang tidak lagi mengalir bersih.

- Ternak warga kehilangan sumber air minum, memicu kematian massal hewan ternak di desa lingkar tambang.

- Nelayan di pantai Olaya semakin sulit menangkap ikan, karena pencemaran mencapai muara laut.

Warga desa kini terjebak dalam krisis ekologis dan ekonomi yang makin tak tertahankan. Namun, sepertinya rakyat Parigi tak tinggal diam, Dari lereng Kayuboko hingga pesisir Olaya, dari sawah Desa Pombalowo hingga panggung-panggung aspirasi mahasiswa, satu suara kini menggema: "Hentikan PETI Sekarang Juga!"

Penolakan  semakin meluas, tidak lagi hanya datang dari warga terdampak, tetapi juga:

Para aktivis lingkungan seperti Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) dan Forum Mahasiswa Anti Tambang Ilegal-Legal (FMATEIL) yang menyoroti keterlibatan pemodal asing dan potensi pelanggaran hukum keimigrasian.

Kelompok mahasiswa menggelar diskusi publik dan kampanye digital menolak PETI.

Aliasi Tokoh masyarakat Parigi, menyatakan siap memimpin unjuk rasa besar-besaran jika limbah PETI tak segera ditangani.

Anggota DPR RI Komisi II, Longki Djanggola, menyuarakan keterlibatan oknum aparat dan mendesak tindakan tegas terhadap pemodal asing dan penambang ilegal.

“Kami tidak butuh emas, kami butuh air bersih dan tanah yang bisa ditanami.” – Ujar warga Desa Pombalowo dalam forum terbuka bersama mahasiswa dan tokoh adat.

Harapan Terakhir pada Pemimpin Baru

Warga Parigi Moutong kini menaruh harapan besar pada Bupati Terpilih, Erwin Burase, untuk segera mengambil langkah konkret dan tegas menghentikan tambang ilegal di Desa Kayuboko. Mereka menuntut keberanian, integritas, dan keberpihakan penuh kepada rakyat.

“Jika Bupati terpilih tidak mampu menghentikan PETI, maka kami, rakyat Parigi, yang akan menghentikannya sendiri!” – Teriak massa dalam sebuah konsolidasi aksi di Kecamatan Parigi Barat. Rakyat tak butuh janji. Rakyat butuh tindakan nyata. PETI harus dihentikan, bukan dinegosiasikan. Jika negara tak bertindak, rakyat yang akan mengambil alih kendali.

Post a Comment

To be published, comments must be reviewed by the administrator *

أحدث أقدم
Post ADS 1
Post ADS 1